RSS

Arsip Kategori: Seputar diri

Makna Teman Dalam Islam

​*Memaknai Persaudaraan Kita*

Teman dalam perspektif Islam, tidak hanya terbatas di dunia semata. Namun, Ia mencakup dimensi akhirat. 
Persahabatan yang baik, yang mengharap ridha Allah, akan mengundang syafaat Allah di hari kiamat kelak.
Ini sebagaimana sabda Rosul yang menjelaskan bahwa kelak di akhirat akan ada 7 kelompok manusia yang akan mendapat naungan Allah dimana pada saat itu tidak ada naungan selain naungan-Nya, _dan salah satu diantara mereka adalah orang-orang yang bersahabat karna Allah bertemu dan berpisah karena Allah._
Sebaliknya, persahabatan yang mengundang murka Allah, kelak, pada hari kiamat, justru akan menjadi sebab permusuhan mereka di akhirat, sekalipun mereka di dunia sangat kompak/setia, bagai kancing dan baju, kata orang. 
Mereka akan saling menyalahkan satu sama lain, saling menghujat, dan menuntut.
Firman Allah SWT :
(الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ)
_“Teman-teman karib pada hari itu saling bermusuhan satu sama lain, kecuali mereka yang bertakwa.” (Az-Zuhruf: 67)_
Dalam surat Al-Furqan, Allah juga berfirman yang artinya: _“Dan (ingatlah) pada hari (ketika) orang-orang dzalim menggigit dua jarinya, (menyesali perbuatannya) seraya berkata, “Wahai! Sekiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama Rosul (27) wahai! Celaka aku! Sekiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrabku.” (Al-Furqan: 27-28)._
Semoga persaudaraan dan keakraban kita menjadi jalan keselamatan dunia akhirat.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 3 April 2017 inci Seputar diri

 

Tag: , , , , ,

Cara mendidik anak ala Dr. Zakir Naik

Cara mendidik anak ala Dr. Zakir Naik

​Beginilah Cara Dr Zakir Naik Mendidik Anaknya, Inspirasi Bagi Kita
Banyak yang ingin tahu bagiamana Zakir Naik yang merupakan da’i Islam Internasioanl yang menguasai kitab suci berbagai agama itu dalam mendidik anak-anaknya. 

Da’i yang ceramahnya selalu dihadiri ribuan bahkan pernah jutaan orang dan menjadi sebab hidayah bagi banyak sekali manusia ini pernah menjawabnya langsung dalam sebuah forum di Malaysia. 

Dan ternyata anak-anak beliau hafal Al-Quran dan menguasai sabuk hitam  beladiri sejak kecil !.
Ada seorang siswi bertanya kepada Dr Zakir Naik tentang bagaimana mendidik anak-anaknya sehingga bisa menjadi penceramah internasional.
“Bagaimana kau membesarkan putrimu menjadi penceramah internasional yang sukses sedangkan wanita dianggap lemah dan rapuh? Terima kasih,” kata seorang siswi Sekolah Permata Insan.
Jawaban Dr Zakir Naik
Yang aku pahami dari pertanyaanmu, “Bagaimana kau membuat putrimu menjadi penceramah sukses sehingga dia bisa berceramah di depan publik?”
Merupakan kewajiban setiap muslim untuk berdakwah. Menurut Surat Al Ashr,
وَالْعَصْرِ . إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ . إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
“Demi masa. Sesungguhnya setiap manusia berada dalam kerugian, kecuali orang yang beriman, mengerjakan amal shalih dan saling menasehati dalam kebenaran derta menasehati dalam kesabaran” (QS. Al Ashr: 1-3)
Minimal ada empat syarat yang diperlukan manusia manapun untuk bisa masuk surga. Yang pertama adalah iman, yang kedua adalah amal shalih, yang ketiga menasehati supaya mentaati kebenaran atau berdakwah, yang keempat menasehati supaya bersabar.
Jadi menurut surat Al Ashr, ada empat syarat yang harus kau penuhi untuk masuk surga. Mungkin kau muslim yang baik, shalat lima waktu, puasa Ramadhan dan berhaji, tapi jika kau tidak melakukan dakwah, kau tidak akan masuk surga.
Jadi setiap muslim harus menjadi dai paruh waktu (part time). Ini wajib.
Lebih jauh Allah berfirman dalam surat Ali Imran ayat 104.
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, mereka itulang orang-orang yang beruntung” (QS. Ali Imran: 104)
Di sini Allah berfirman tentang dai penuh waktu (full time). Sebagaimana ada dokter penuh waktu, insinyur, pengacara, pebisnis. Berapa banyak dai penuh waktu yang ada ? 

Merekalah orang yang beruntung.
Kau tahu aku, aku kuliah kedokteran. Menurutku dokter adalah profesi terbaik di dunia. Tapi setelah bertemu Syaikh Ahmed Deedat, aku menyadari bahwa dai adalah profesi yang lebih baik.
Tentang pertanyaanmu, aku akan menjadikan anak-anakku baik laki-laki maupun perempuan menjadi dai. Sebab itu adalah profesi terbaik. Inilah profesi para Nabi. Dan ketika aku mendirikan sekolah di Bombay, ini adalah edukasi dunia dan akhirat. Ketika anak-anak bergabung dengan sekolah ini, kami memberikan pendidikan untuk dunia dan akhirat.
Ketika anak-anak bergabung dengan sekolah ini pada usia 2,5 tahun, kami mengajari mereka bahasa Inggris dan bahasa Arab di Playgroup. Ketika kelas 5 SD, mereka telah paham Al Quran.
Mereka yang memilih hifz, menjadi hafizh saat kelas 5 SD. Ketika mereka kelas 9 atau 10, mereka bisa menerjemahkan sebagian besar Al Quran.
Kebugaran fisik juga perlu. Ketika kelas 5 atau 6 mereka wajib mendapatkan sabuk hitam bela diri.
Ketiga anakku, masya Allah, semuanya hafal Quran. Mereka pemegang sabuk hitam dalam bela diri. Alhamdulillah.
Mereka hafizh Quran, bisa berbahasa Inggris dan kami mengajari mereka bicara di depan publik sejak usia empat tahun. Jadi sejak balita kami mengajari mereka berbicara di depan audiens. Jadi ketika anak-anak kami usia lima, enam dan tujuh tahun, kau bisa menyaksikan mereka di Peace TV berbicara di hadapan ribuan orang.
Lebih lengkapnya, silahkan simak video berikut ini: https://www.youtube.com/watch?v=-nNrwD2vOA4
(Bersama Dakwah)

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 2 April 2017 inci Seputar diri

 

Tag: , , ,

​Suratku Untuk Anak-Anakku Para Penghafal Al-quran

​Suratku Untuk Anak-Anakku Para Penghafal Al-quran

Wahai anakku….

Ketika ummi membaca berita tetang wajah-wajah anak negeri yang begitu memilukan, hati ummi masih tetap optimis menatap masa depan saat mengingat dan melihat ada segelintir pemuda yang hari ini sedang menyibukkan diri untuk menghafal Al-Quran. Ketika ummi membaca tentang bencana pornografi di negeri ini dimana 92 dari 100 anak kelas 4, 5 dan 6 sd di negeri ini telah terpapar pornografi, bahkan sebagian diantara mereka mengalami kerusakan otak, hati ummi masih tetap optimis menatap masa depan saat mengingat para penghafal Al-quran yang menyibukkan pandangan mereka dengan ayat-ayat Allah dan menjaga mata mereka dari kemaksiatan pandangan. Ketika ummi membaca berita tetang semakin banyaknya pemuda-pemudi yang terjerumus dalam pergaulan bebas, bahkan anak-anak seusia sd mengalami musibah hamil di luar nikah, hati ummi masih optimis menatap masa depan karena ada segolongan kecil pemuda penghafal Al-quran yang sedang menyibukkan diri untuk mempelajari agama Allah. Ketika ummi melihat semakin maraknya anak-anak yang menghabiskan waktu senggang mereka dengan bermain games online, bahkan sebagian diantara mereka membolos dan duduk di warnet sepanjang hari, hati ummi masih optimis menatap masa depan karena ada segelintir pemuda penghafal Al-quran yang senantiasa menjaga diri mereka dari kesia-siaan. Ketika ummi melihat semakin marak pemuda-pemudi dengan gaya hidup hedonisme yang bersenang-senang dengan menghamburkan harta orang tua mereka, hati ummi masih optimis menatap masa depan karena ada segolongan pemuda yang hidup dalam kesederhanaan tengah menyibukkan diri menghafal Al-Quran demi mempersembahkan jubah keagungan bagi para orang tua mereka kelak di surga.
Ya…. harapan itu masih ada, sebagaimana Rasulullah SAW menjanjikan bahwa pada akhirnya dunia ini akan kembali damai dan sejahtera saat islam kelak memimpin dunia. Harapan itu masih ada karena ada kalian yang hari ini tetap berada dalam jalan kebaikan meski dunia pada umumnya bergelimpangan kemaksiatan.
Namun anakku…..

Ummi ingin menyampaikan bahwa jumlah kalian sangat sedikit. Kalian adalah orang asing yang tetap baik di tengah lingkungan yang buruk. Maka kelak akan ada sebuah generasi yang penuh kerapuhan dan kebobrokan menjadi tanggung jawab yang dipikul diatas bahu-bahu kalian.
Wahai anakku….

Maka menghafal Al-Quran saja tidak cukup. Ini hanyalah sebuah bekal dasar yang akan menguatkan kalian berjuang memimpin dunia ini menuju kebaikan.
Wahai anakku para penghafal Al-Quran….

Negeri kita, negeri Indonesia tengah berada dalam kondisi yang sangat buruk. Kekayaan kita habis dikeruk dan digali tetapi tak banyak memberikan kesejahteraan bagi para penduduknya. Ketidakmampuan kita untuk mengolah secara mandiri menyebabkan harta kekayaan kita dikelola oleh campur tangan asing. Namun sayangnya, kekayaan alam itu lebih banyak mensejahterakan pengelolanya dibanding mensejahterakan negeri ini secara lebih merata. Gunung emas kita di papua dikeruk, tetapi hasilnya tak mampu menghilangkan bencana kelaparan di setiap penjuru negeri ini. Gas bumi di negeri kita mengalir keluar, namun tak sepenuhnya membuat rakyat semua sejahtera dan mudah membeli sumber energi. Minyak bumi dan sumber energi lainnya hampir habis, tapi hasilnya tak juga mampu membuat semua anak negeri ini mengenyam pendidikan yang baik. Laut kita begitu luas namun ikan-ikan di negeri kita banyak dicuri, bahkan kekayaan ikan kita tak mampu membuat negeri ini terbebas dari becana gizi buruk.
Wahai anakku para penghafal Al-Quran

Kepada siapa lagi kami menitipkan negeri ini di masa depan? Kepada mereka yang hari ini sibuk nongkrong di warnet? Atau kepada mereka yang hari ini sibuk bercengkrama di warung kopi sambil mengisap rokok atau shabu-shabu? Kepada siapa lagi kami menitipkan negeri ini di masa depan wahai anakku para penghafal Al Quran? Kepada mereka yang memenuhi klub malam? Atau kepada mereka yang menyibukkan diri menonton sinetron? Kepada siapa lagi kami menitipkan negeri ini? Kepada mereka yang otaknya telah rusak karena pornografi? Atau kepada mereka yang hari ini tengah sibuk berpacaran? Kepada siapa lagi wahai anakku, kami menitipkan negeri ini? Kepada mereka yang apatis dan hanya belajar demi nilai-nilai indah dalam rapot mereka? Atau kepada mereka yang opotunis dan hanya sibuk mementingkan kesuksesan diri?
Wahai anakku….. negeri ini kehilangan banyak generasi peduli. Ghirah mereka hampie mati, dengan beban akademis sekolah dari pagi hingga sore hari. Kepedulian mereka hilang, karena asiknya bermain games online perang-perangan. Jangankan mereka sempat berfikir tentang nasib umat muslim di sebagian belahan bumi, atau rusaknya bangsa ini karena budaya korupsi, bahkan untuk peduli tentang kebutuhan diri mereka harus selalu dinasihati. Lalu kepada siapa lagi kami titipkan masa depan negeri ini? Sementara jiwa pejuang “merdeka atau mati” yang membuat negeri ini memerdekakan diri semakin hilang di hati para santri. Kepekaan para santri dalam beberapa dekade ini dikebiri sebagai bagian dari rencana konspirasi. Mereka begitu takut!!! Mereka begitu terancam jika jiwa para santri bergelora seperti jaman perang kemerdekaan dulu. Mereka berencana sedemikian rupa agar santri berada dalam zona aman saja. Mengajar mengaji, menghafal Al-quran dan mengajar agama saja. Sementara mereka berjaya dengan penuh kuasa, mengatur ekonomi dengan semena-semena.
Wahai anakku para penghafal Al-Quran!!!!!

Keluarlah dari masjid, mushola dan mihrab kalian saat Al-Quran telah tersimpan dalam dada. Pergilah engkau mencari ilmu diseluruh penjuru dunia dan jadilah engkau para ulama. Seagaimana ulama-ulama di masa dulu mengerti agama dan pemahamannya berbuah menjadi karya nyata yang bermanfaat untuk umat manusia. Wahai anakku para penghafal Al-Quran, masalah ummat ini tak mampu di bayar dengan Al-Quran yang hanya disimpan dalam dada sendiri saja. Pergilah engkau dan masuklah dalam setiap peran kekhalifahan di muka bumi ini. Jadilah engkau penguasa adil dan pemutar roda perekonomian dunia. Bila tidak engkau yang memainkan peran dalam panggung dunia, maka mereka yang tak paham agama yang akan memainkannya. Relahkah engkau membiarkan Al-Quran yang tersimpan dalam dada sekedar menonton panggung dunia?
Wahai anakku… para penghafal Al-Quran!!!

Keluarlah!!! Keluarlah dari masjid, mushola dan mihrob kalian saat Al-Quran telah tersimpan dalam dada. Agar dunia ini dipimpin oleh segolongan kecil pemuda yang luar biasa. Lipatgandakan kekuatan kalian hari ini sebelum engkau memimpin dunia. Karena pemuda-pemuda kebanyakan di masa kini adalah PR-PR mu di masa depan nantinya. Keluarlah anakku… setelah Al-Quran tersimpan dalam dada. Jadilah engkau pejuang yang merealisasikan nubuwat Rasul-Mu bahwa kelak islam akan memimpin dengan manhaj ala Rasulullah sebelum kiamat tiba. 
Oleh : Kiki Barkiah 

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 9 Oktober 2016 inci Seputar diri

 

Perniagaan..  Pintu rezekinya ada 9 

Matan:

تِسْعَةُ أَعْشَارِ الرِزْقِ فِي التِّجَارَةِ
  _”Sembilan dari sepuluh pintu rizki ada pada perdagangan”_
  Hadits ini diriwayatkan oleh: 
🔸  Imam As Suyuthi dalam Al Jami’ Ash Shaghir, 1/130, dari Nu’aim bin Abdurrahman dan Jabir Ath Tha’i secara mursal.
🔸  Imam Ibnul Atsir dalam An Nihayah fi Gharibil Hadits, 2/341
🔸  Imam Alauddin Al muttaqi Al Hindi dalam Kanzul ‘Ummal, No. 9342, beliau mengatakan bahwa hadits ini mursal.
🔸  Imam Abu Ubaid dalam Al Gharib, 2/52, dengan sanad: Hasyim, Daud bin Abi Hindi, Nu’aim bin Abdurrahman, katanya: telah sampai kepadaku bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: (lalu di sebutkan)
🔸 Imam Ibnu Hajar Al ‘Asqalani dalam Al Mathalib Al ‘Aliyah No. 1478, dengan sanad: Khalid bin Abdullah, Daud bin Abi Hindi, Nu’aim bin Abdurrahman, katanya: telah sampai kepadaku bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: (lalu di sebutkan)
🔸  Imam Ad Dauri dalam Tarikh Ibnu Ma’in, 4/49. Ad Dauri berkata: “Aku mendengar Yahya berkata: bahwasanya dijadikan sembilan dari sepuluh pintu rizki ada pada perdagangan.”
🔸  Imam Al Bushiri dalam Al Ittihaf No. 2730, dengan sanad: Khalid bin Abdullah, Daud bin Abi Hindi, Nu’aim bin Abdurrahman, katanya: telah sampai kepadaku bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: (lalu di sebutkan)
🌴🌴🌴🌴🌴🌴
Imam As Suyuthi menghasankan hadits ini. *( _Al Jami’ Ash Shaghir_, 1/130)*
Namun penghasanan tersebut telah dikritik imam lainnya. Imam Al Bushiri Rahimahullah berkata: “Sanad hadits ini dhaif, karena Nu’aim bin Abdirrahman seorang yang majhul (tidak dikenal).”   *( _Al Itthaf Al Khairah_, 3/275, No. 2730)*
    Imam Al ‘Iraqi Rahimahullah berkata:
رواه إبراهيم الحربي في غريب الحديث من حديث نعيم بن عبد الرحمن ” تسعة أعشار الرزق في التجارة ” ورجاله ثقات ، ونعيم هذا قال فيه ابن منده : ذكر في الصحابة ولا يصح . وقال أبو حاتم الرازي وابن حبان : إنه تابعي فالحديث مرسل
Diriwayatkan oleh Ibrahim Al Harbi dalam Gharibil Hadits, dari Hadits Nu’aim bin Abdurrahman, dan perawinya terpercaya, ada pun Nu’aim ini berkata Ibnu Mandah:  Disebutkan sebagai sahabat nabi, itu tidak benar. Berkata Abu Hatim Ar Razi dan Ibnu Hibban: “Dia adalah generasi tabi’i, maka hadits ini mursal.” *( _Takhrij Ahadits Al Ihya_, 4/76)*
Keterangan tentang Nu’aim bin Abdurrahman Al Azdi Al Bashri  bahwa dia bukan seorang sahabat nabi, tetapi generasi tabi’in, dan hadits darinya adalah mursal, telah disebutkan dalam beberapa kitab. *(Imam Ibnul Atsir, _Usudul Ghabah,_ Hal. 1072. Al Hafizh Ibnu Hajar, _Al Ishabah fi Tamyiz Ash Shahabah_, 6/510. Imam Ibnu Abi Hatim, _Al Jarh wat Ta’dil_, 8/461. Imam Abu Zur’ah Al ‘Iraqi, _Tuhfatut Tahshil fi Dzikri Ruwatil Marasil,_ Hal. 328. Imam Al Munawi, _Faidhul Qadir,_ 3/322)*
Hadits mursal merupakan salah satu jenis dari hadits dhaif, karena  munqathi’, yakni terputus sanadnya, yaitu seorang tabi’in meriwayatkan ucapan ini langsung ke nabi, tanpa melalui sahabat nabi.
📚 Jadi, tentang hadits ini mayoritas ulama mengatakan _dha’if_ sebagaimana dikatakan oleh Imam Al ‘Iraqi, Imam Al Bushiri, juga Syaikh Al Albani. *( _Dhaiful Jami’_ No. 2434, _As Silsilah Adh Dhaifah_ No. 3402).*
📌 Kedhaifannya lebih kuat karena dua faktor. 
Pertama, kepribadian Nu’aim bin Abdurrahman yang tidak diketahui. 
Kedua, dia meriwayatkan hadits ini secara mursal, tidak melalui sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dan kemursalan ini masyhur.
Namun, walau pun hadits ini dhaif, bisa jadi secara makna adalah benar. Pada kenyataannya berdagang merupakan induk semua mata pencaharian. Baik itu petani, nelayan, industri,  guru, dokter, wartawan, dan lainnya, tidak akan lepas dari aktifitas tijarah (perniagaan), pasti semua akan berhubungan dengan jual-beli, baik secara langsung atau tidak.
Imam Al Munawi Rahimahullah berkata:
وهذا لا يقتضي أفضلية التجارة على الصناعة والزراعة لأنه إنما يدل على أن الرزق في التجارة أكثر ولا تعارض بين الأكثرية والأفضلية
Ini tidak menunjukkan keutamaan berdagang di atas industri dan pertanian, ini hanya menunjukkan bahwa rizki dari perdagangan lebih banyak, dan tidak ada pertentangan antara jumlahnya yang lebih banyak dan lebih keutamaannya.  *( _Faidhul Qadir,_ 3/322)*
Demikian. Wallahu A’lam

✍ Farid Nu’man Hasan

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 5 Oktober 2016 inci Seputar diri

 

SedeKahnYa WaNiTa


Bagaimana wanita bisa bersedekah, sedang mayoritas mereka adalah ibu rumah tangga dan mereka juga tidak punya gaji atau gaji tidak seberapa untuk disedekahkan?
Apabila kita sebagai wanita mendengar tentang keutamaan sedekah, kita merasa perih dan berandai

seraya berkata: “Bagaimana, sedang aku tak memiliki uang?”

Kendati demikian, kita segenap wanita diperintahkan untuk bersedekah. 
*Rasulullah SAW  bersabda:*
“Wahai segenap wanita, bersedekahlah, dan perbanyaklah istighfar, sebab aku melihat kalian sebagai mayoritas penghuni neraka.”
Dan sabda beliau itu menambah khawatir dan rasa takut pada diri kita. 

Dan solusinya? 
Sebenarnya mudah, sesungguhnya karunia dan kemurahan Allah Ta’ala begitu luas dan tiada henti.

Dia menjadikan sedekah bukan hanya sebatas harta. Namun, setiap pintu kebaikan adalah sedekah. 
*Berikut contoh-contohnya:* 
Sedekah itu beraneka ragam:
1. Setiap tasbih dan tahmid adalah sedekah.
2. Setiap takbir dan tahlil adalah sedekah.
3. Amar ma’ruf nahi munkar Anda (Menganjurkan yang baik dan Mencegah yang buruk) adalah sedekah.
4. Bukalah WA, LINE, FB, BBM Anda setiap hari, bersedekahlah dengan cara mengirim ucapan2 yang baik kepada semua yang Anda kenal, dan setiap kalimat yang baik adalah sedekah.
5. Senyum Anda kepada suami dan anak2 Anda, serta kepada sesama kaum muslimat adalah sedekah.
6. Dua rakaat *dhuha* menyamai 360 sedekah.
7. Tahanlah diri Anda dari keinginan untuk berbuat buruk, itu pun sedekah.
8. Singkirkanlah setiap bentuk gangguan yang dapat mencelakakan orang dijalan, itupun sedekah.
9. Ucapkanlah salam kepada siapa saja yang Anda temui, itupun sedekah.
10. Berilah makan pembantu Anda dengan makanan yang juga Anda dan keluarga Anda makan, itupun sedekah.
11. Berilah makan burung atau binatang lainnya atau manusia, itupun sedekah.

 

12. Muliakanlah tamu di rumah Anda yang melebihi 3 hari, itupun sedekah.
13. Berusahalah menolong dan membantu orang lain, baik dengan materi maupun non materi, itupun sedekah.
14. Tuntutlah ilmu agama, ajarkan dan sebarkan, baik dengan cara mendengar, membaca, atau menulis sesuai kemampuan Anda, itupun sedekah.
15. Seteguk air yang Anda berikan untuk orang yang haus adalah sedekah.
Milik Allahlah segala puji dan karunia.
*Kaidah Penting:* 
Lakukanlah secara ikhlas dan tanpa mengharapkan balasan dari siapapun…
Karib kerabat lebih utama untuk mendapat kebaikan kita (kedua orang tuamu, suami, dan anak-anakmu). Mereka yang paling utama. Lalu yang paling dekat, kemudian yang terdekat.
Perlu diingatkan bahwa

“Sedekah itu menghapus dosa, sebagaimana air mematikan api”.
Sebarkanlah info ini, supaya menjadi sedekah untuk Anda, dengan izin Allah.

Aamiin YRA…
SEMOGA BERMANFAAT!

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 5 Oktober 2016 inci Seputar diri

 

Tag: , , , , ,

qoute hari ini

​” Pendengar yang baik, lebih cepat mencapai kebijakan hidup,

daripada yang terlalu sibuk berbicara. ”
# hadiahkan telinga kita kepada orang yang kita sayangi  yuk!!

dan…

Temukan kedewasaan kita yang tersembunyi… InsyaAllah…:)

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada 5 Oktober 2016 inci Seputar diri

 

Muhammad SAW Entrepreneur Sejati

I. PENDAHULUAN
Allah SWT tidak membenci kecenderungan manusia dalam mencintai harta benda miliknya. Selama mereka tidak berlebihan dalam mencintai harta benda melebihi kecintaan kepadaAllah SWT. Berwirausaha adalah salah satu cara untuk menjemput rejeki dari Allah SWT. Manusia dalam berdagang tentu saja memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan yang banyak, namun hal itu tentu saja harus diiringi oleh etika dalam berusaha.
Wirausaha dahulu dikenal dengan istilah wiraswasta . Kata “wiraswasta” adalah terjemahan dari sebuah kata dalam bahasa asing (Perancis) “Entrepreneur” yang dapat diartikan sebagai figur seseorang yang menjalankan usaha secara mandiri, dilandasi sifat yang luhur.
Perkembangan kewirausahaan di Indonesia cukup menggembirakan. Meski pun pada kenyataannya, penerimaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) masih diminati pelamar yang datang berduyun-duyun, namun di balik itu, ada fenomena mencengangkan. Kini banyak sekali angkatan muda yang berminat, bahkan sangat terobsesi menerjuni bidang kewirausahaan. Kursus-kursus kewirausahan tumbuh bak jamur di musim hujan, bisnis waralaba terus merebak, tidak saja yang global, tapi yang lokal bertebaran di mana-mana. Klub-klub dan milis-milis entrepreneur juga bermunculan.
Terlebih lagi, ternyata sudah banyak tokoh-tokoh muda Indonesia yang menjadi pakar bisnis, mentor-mentor kewirausahaan, konsultan-konsultan entrepreneurship yang naik ke panggung-panggung seminar. Bisnis rumahan secara online juga mewabah baik dalam skala besar maupun bisnis retail yang dilakukan ibu-ibu rumahtangga dengan berbagai motivasi yang berbeda.
Rasulullah SAW adalah seorang Entrepreneur Sejati. Sebagian besar kehidupannya sebelum menjadi utusan Allah SWT , Rasulullah Muhammad SAW adalah wirausahawan yang sukses. Keteladanan beliau dalam berdagang menjadi contoh para sahabat dalam berwirausaha.
Dari paparan sejarah Rasulullah SAW dalam berwirausaha dapat banyak sekali contoh dan teladan yang seharusnya di terapkan dalam dunia perekonomian dan bisnis dimasa sekarang. Para wirausahawan selayaknya mempelajari petunjuk-petunjuk dan Teladan Rasulullah SAW yang sangat gamblang sehingga dapat dipergunakan dalam menjalankan usahanya secara bersih dan bermartabat.
Dan selayaknya kita yang hidup dijaman modern ini dapat mencontoh prilaku yang telah disunnahkan sehingga selain meraih keuntungan dalam berusaha, memberi manfaat bagi orang yang banyak juga mendapatkan berkah yang berlimpah dari Allah SWT atas rejeki yang kita raih.
II.SIRAH NABAWIYAH:

RASULULLAH SAW – ENTREPRENEUR SEJATI
Kesuksesan Rasulullah SAW sudah banyak dibahas dan diulas oleh para ahli sejarah Islam maupun Barat. Namun ada salah satu sisi Muhammad SAW ternyata jarang dibahas dan kurang mendapat perhatian oleh para ahli sejarah maupun agama yaitu sisinya sebagai seorang pebisnis ulung. Padahal manajemen bisnis yang dijalankan Rasulullah SAW hingga kini maupun di masa mendatang akan selalu relevan diterapkan dalam bisnis modern.
Segala peristiwa yang terkait dengan Rasulullah SAW seakan tidak terhubung sama sekali dengan kinerja dan dunia perekonomian kita. Bahkan ada sebagian yang beranggapan bahwa ajaran Nabi Muhammad SAW adalah faktor penghambat pembangunan dunia perekonomian dan aktifitas bisnis modern.
Padahal jika para pelaku bisnis mau mencermati, mempelajari dan mengamati , bahwa Rasulullah SAW telah memberikan contoh pola bisnis yang sangat luhur. Beliau mencontohkan bahwa kepercayaan adalah modal yang paling berharga dalam usaha.
Muhammad Syafi’i Antonio pakar ekonomi syariah indonesia mengatakan : Rasulullah memberikan pelajaran bahwa Bisnis harus dijalankan dengan value driven yang bermanfaat untuk semua stake holders dan harus gesit dalam melakukan positioning di pasar global. Beliau bukan jago kandang seraya meminta proteksi cukai dan tax holiday.
Dalam tataran individu, Rasul juga menganjurkan untuk menjadi wirausahawan yang tangguh dan manajer terpercaya.
SEJARAH KARIR BISNIS RASULULLAH SAW
Rasulullah mendapatkan jiwa entrepreneur sejak beliau usia 12 tahun. Ketika itu pamannya Abu Thalib mengajak melakukan perjalanan bisnis di Syam negeri yang meliputi Syiria, Jordan dan Lebanon saat ini. Sebagai seorang yatim piatu yang tumbuh besar bersama pamannya beliau ditempa untuk tumbuh menjadi wirausahawan yang mandiri.
Ketika usia 17 tahun Muhammad telah diserahi wewenang penuh untuk mengurusi seluruh bisnis pamannya. Ketika usia menginjak 20 tahun adalah merupakan masa tersulit dalam perjalanan bisnis rasulullah SAW. Beliau harus bersaing dengan pemain senior dalam perdagangan regional. Namun kemudian titik keemasan entrepreneurship Muhammad SAW tercapai ketika usia antara 20-25 tahun.
Muhammad SAW adalah sosok pengusaha sukses dan kaya. Di antara informasi tentang kekayaan beliau sebelum kenabian adalah jumlah mahar yang dibayarkan ketika menikahi Khadijah Binti khuwalaid. Konon, beliau menyerahkan 20 ekor unta muda sebagai mahar. Dalam riwayat lain, ditambah 12 uqiyah (ons) emas. Suatu jumlah yang sangat besar jika dikonversi ke mata uang kita saat ini.
Dengan demikian, Muhammad SAW telah memiliki kekayaan yang cukup besar ketika beliau menikahi Khadijah. Dan kekayaan itu kian bertambah setelah menikah., karena hartanya digabung dengan harta Khadijah dan terus dikembangkan melalui bisnis (perdagangan).
Prof. Aflazul Rahman dalam bukunya Muhammad as a Trader mencatat bahwa Rasulullah SAW sering terlibat dalam perjalanan bisnis ke berbagai negeri seperti Yaman,Oman dan Bahrain. Disebutkan juga bahwa , Rasulullah SAW adalah pebisnis yang jujur dan adil dalam membuat perjanjian bisnis.
Ia tidak pernah membuat para pelanggannya mengeluh. Dia sering menjaga janjinya dan menyerahkan barang-barang yang dipesan dengan tepat waktu. Muhammad SAW pun senantiasa menunjukkan rasa tanggung jawab yang besar dan integritas yang tinggi dalam berbisnis.
Dengan kata lain, beliau melaksanakan prinsip manajemen bisnis modern yaitu :
• Kepuasan pelanggan (customer satisfaction)
• Pelayanan yang unggul (service exellence): efisiensi, persaingan yang sehat dan kompetitif.
• Kejujuran (Transparasi), dalam menjalankan bisnis, Muhammad SAW selalu melaksanakan prinsip kejujuran
Kejujurannya telah diakui oleh penduduk Makkah sehingga beliau digelari Al Shiddiq. Selain itu, Muhammad SAW juga dikenal sangat teguh memegang kepercayaan (amanah) dan tidak pernah sekali-kali mengkhianati kepercayaan itu. Tidak heran jika beliau juga mendapat julukan Al Amin (Terpercaya).
Beliau mulai mengurangi kegiatan bisnisnya ketika mencapai usia 37 tahun. Kemudian ketika usia 40 tahun beliau lebih banyak terlibat dalam perenungan perbaikan masalah sosial masyarakat sekitarnya yang jahiliyah.
Jika kita perhatian, rentang usia beliau berbisnis selama 25 tahun ternyata lebih lama dibandingkan dengan rentang usia kenabian beliau yang selama 23 tahun. Hal ini tentunya telah membentuk business skill yang sangat penting bagi proses pengambilan hukum perdata dan komersial kelak dikemudian hari.
Mungkin ada sebagian yang berpendapat bahwa pengalaman beliau dalam berbisnis sebagian besar terjadi ketika beliau belum menjadi rasul, sehingga teladan beliau tidak bisa dijadikan sunnah oleh kita.
Pendapat ini akan kehilangan pijakannya seadainya kita menelaah hukum dan sabda Rasul SAW yang berkaitan dengan bisnis dan ekonomi. Sangat jelas sekali bahwa kejelasan Rasul SAW dalam memutuskan masalah bisnis dan ekonomi sangat banyak dipengaruhi oleh kepiawaian dan intuisi bisnis masa mudanya. Oleh karena itu business laws rasul yg sifatnya ijtihadi sangat banyak dipengaruhi oleh pengalaman bisnis masa mudanya.
Dalam buku Beginilah Rasulullah berbisnis (hal.166) oleh Hepi Andi Bastono mengupas secara mendalam “citra” lain seorang Muhammad SAW. Disebutkan bahwa beliau adalah sosok entrepreneur sukses yang sangat dipercaya dan disegani rekan-rekan bisnisnya.
“Beliau adalah seorang yang berhasil dalam bisnisnya tanpa menggunakan cara-cara yang tidak baik. Beliau meyakini bahwa kesuksesan bisnis berkelanjutan hanya dapat dicapai dengan cara-cara sehat,” ungkap penulis.
Keberhasilan Nabi Muhammad SAW dalam berbisnis dilandasi oleh prinsip-prinsip yang kuat. Jika tidak, usahanya akan rapuh dan takkan bertahan lama. Rasulullah SAW tak hanya mengajarkan bagaimana melaksanana ibadah yang baik, tapi juga bagaimana berbisnis yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.

III.ETIKA WIRAUSAHA ISLAM

Dari paparan sejarah Rasulullah SAW dalam berwirausaha dapat banyak sekali contoh dan teladan yang seharusnya di terapkan dalam dunia perekonomian dan bisnis dimasa sekarang. Para wirausahawan selayaknya mempelajari petunjuk petunjuk yang sangat gamblang sehingga dapat dipergunakan dalam menjalankan usahanya secara bersih dan bermartabat seperti di contohkan Rasulullah SAW.
Rasulullah kerap memotivasi para sahabat untuk berwirausaha dan mandiri.
“Tidak ada yang lebih baik dari apa yang dimakan seseorang kecuali memakan makanan dari hasil keringatnya…” (HR. Bukhari).
Beberapa sahabat yang berwirausaha dan meneladani pola entrepreneur Rasulullah SAW sehingga meraih kesuksesan dalam usahanya antara lain :
• Abu Bakar As Shidiq, Khalifah pertama dari Khulafaur Rasyidin memiliki usaha dagang pakaian.
• Umar bin Khattab, pemimpin kaum beriman sang penakluk kekaisaran Persia dan Byzantium memiliki usaha dagang Jagung.
• Usman bin Affan, memiliki usaha dagang bahan pakaian.
• Imam Abu Hanifah, memiliki usaha dagang bahan pakaian.
Ketika para pengikut nabi hijrah ke Madinah bersama-sama Nabi, mereka dinasehati oleh Rasul agar berdagang untuk penghidupan mereka. Banyak lagi contoh yang membuktikan bahwa setiap Muhajjir yang saleh telah melakukan berbagai jenis perdagangan untuk memenuhi nafkahnya sehari-hari.

Sangat banyak teladan etika berwirausaha yang diajarkan Rasulullah SAW, di bawah ini diambil dari tulisan Badrudin dalam buku ETIKA Berbisnis (2001: 167-172):
• Kejujuran
Dalam berbisnis tidak boleh menyembunyikan kecacatan barang, karena akan menghilangkan keberkahan.
Dalam tataran ini Rasullah bersabda, ‘Tidak dibenarkan seorang muslim menjual barang yang mempunyai aib, kecuali ia menjelaskan aibnya” (HR Al Quzwani).

• Pencatatan Utang Piutang
Dalam dunia bisnis lazim terjadi pinjam-meminjam. Alquran mengajarkan pencatatan utang piutang yang berguna untuk mengingatkan salah satu phak yang mungkin suatu waktu lupa dan khilaf.
“Hai orang-orang yang beriman, kalau kalian berutang-piutang dengan janji yang ditetapkan waktunya, hendaklah kalian tuliskan. Dan seorang penulis di antara kalian, hendaklah menuliskannya dengan jujur. Janganlah penulis itu enggan menuliskannya, sebagaimana telah diajarkan oleh Allah kepadanya.”
(QS al-Baqarah [2] : 282)

• Orientasi Ta’awun
Pelaku bisnis yang Islami hendaknya tidak hanya mengejar keuntungan sebanyak – banyaknya sebagaimana yang diajarkan bapak ekonomi kapitalis, Adam Smith. Namun sikap ta’awun (menolong orang lain) sebagai implikasi sosial kegiatan bisnisnya. Dengan kata lain dalam berbisnis bukan mencari keuntungan semata namun hendaknya didasari oleh kesadaran-memberi kemudahan bagi orang lain.

• Tidak Sumpah Palsu
Nabi Muhammad sangat intens melarang para pelaku bisnis melakukan sumpah palsu dalam melakukan transaksi bisnisnya. Dalam sebuah hadist riwayat Bukhori, ia bersabda, “Dengan melakukan sumpah palsu, barang-barang memang terjual, tetapi hasilnya tidak berkah.”
Banyak dikalangan pelaku bisnis yang berani melakukan sumpah palsu yang pada gilirannya dia tidak menyadari bahwa hasil jerih payahnya tidak mendapatkan keberkahan.

• Sikap Longgar dan Ramahtamah
Dalam berbisnis hendaknya selalu bersikap ramah tamah dan murah hati terhadap mitra bisnisnya.
Hal itu selaras dengan sabda Rasulullah, “Allah mengasihi orang yang bermurah hati saat menjual, membeli, dan menagih utang” (HR Bukhari).
Kemudian dalam hadits lain, Abu Hurairah memberitakan bahwa Rasulullah bersabda, “Ada seorang pedagang yang mempiutangi orang banyak. Apabila dilihatnya orang yang ditagih itu dalam kesempitan, dia diperintahkan kepada pembantu-pembantunya, ‘Berilah kelonggaran kepadanya, mudah-mudahan Allah memberikan kelapangan kepada kita’. Maka Allah pun memberikan kelapangan kepadanya.” Selain itu, Nabi Muhammad SAW pun mengatakan, “Allah merahmati seseorang yang ramah dan toleran dalam berbisnis” (HR Bukhari dan Tarmizi).

• Tidak menjelekkan bisnis orang lain
Nabi Muhammad SAW bersabda,
“Janganlah seseorang diantara kalian menjual dengan maksud untuk menjelekkan apa yang dijual oleh orang lain” (HR Muttafaq ‘alaih)

• Jujur dalam takaran dan timbangan
Allah berfirman dalam surah al-Muthafifin (83) ayat 1-3 : “Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka meminta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.”

• Islam tidak mengenal persaingan namun sinergi
Rasulullah SAW mengajarkan bahwa dalam menjalin hubungan dengan mitra bisnis hendaklah saling menguntungkan, atau dengan kata lain dilarang saling bersaing. “Janganlah kamu menjual dengan menyaingi dagangan saudaramu”
(HR Muttafaq ‘alaih).

• Bisnis tidak mengganggu ibadah kepada Allah SWT
firman Allah, “Orang yang tidak dilalaikan oleh bisnis lantaran mengingat Allah, serta dari mendirikan shalat dan membayar zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang hari itu, hati dan pelihatan menjadi goncang.”

• Pembayaran upah sebelum keringat karyawan mengering
Rasulullah bersabda, “ Berilah upah kepada karyawab sebelum kering keringatnya “
( al-Hadist).
Pembayaran upah tidak boleh ditunda-tunda. Pembayaran upah harus sesuai dengan kerja yang dilakukan.

• Tidak memonopoli dalam bisnis
Sistem ekonomi kapitalis melegitimasi monopoli dan ologopoli dalam berbisnis. Contoh sederhana adalah eksploitasi(penguasaan) individu atas hak milik sosial, seperti air udara dan tanah yang terkandung didalamnya.

• Bisnis tidak dalam kondisi berbahaya
Dalam hal ini, seorang pedagang atau pengusaha dilarang berbisnis dalam keadaan yang dapat merugikan dan merusak kehidupan individu dan sosial. Seperti munculnya kekwatiran menjual anggur akan di kelola untuk diolah sebagai minuman keras.

• Berzakat
Setiap pengusaha dianjurkan untuk menghitung dan mengeluarkan zakat barang dagangan setiap tahun sebanyak 2,5% sebagai salah satu cara untuk membersihkan harta yang diperoleh dari hasil usaha.

• Hanya menjual barang yang halal
Jika Allah mengharamkan sesuatu untuk dimakan maka haram pula untuk diperjualbelikan.
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah mengharamkan bisnis miras, bangkai, babi dan ‘patung-patung’” (HR Jabir).

• Segera membayar hutang
Rasulullah memuji seorang muslim yang memiliki perhatian serius dalam pelunasan utangnya dengan sabda, “Sebaik-baik kamu adalah orang yang paling segera membayar hutangnya” (HR Hakim)

• Kelonggaran dalam piutang
Hal ini sebagaimana sabda Nabi SAW, “Barang siapa yang menangguhkan orang yang kesulitan membayar utang atau membebaskannya, Allah akan memberinya naungan di bawah naungan-Nya pada hari yang tidak ada naungan, kecuali naungan-Nya” (HR Muslim)

• Larangan riba
Bisnis yang dilaksanakan harus bersih dari unsur riba.
Firman Allah yang artinya :

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman”. (al-Baqarah [2] : 278)

IV.HIKMAH :
TELADAN RASULULLAH SEBAGAI ENTREPRENEUR
Bagi kaum Muslimin, jiwa entrepreneur atau wirausaha harus dikembangkan. Apalagi ketika tingkat kebutuhan tenaga kerja semakin tidak bisa mengimbangi kecepatan jumlah sumber daya manusia (SDM) yang tersedia. Tenaga kerja yang ada jauh lebih banyak daripada kebutuhan. Pemerintah pun menyadari keterbatasannya dalam hal penyediaan lapangan kerja, sehingga meng-kampanye-kan model kewirausahaan kepada masyarakat dengan harapan dapat menolong dirinya sendiri secara ekonomi.
”Berdaganglah kamu, sebab lebih dari sepuluh bagian penghidupan, sembilan diantaranya dihasilkan dari berdagang”.
Rahasia keberhasilan berwirausaha adalah jujur dan adil dalam mengadakan hubungan dagang dengan para pelanggan. Berwirausaha janganlah berorientasi pada keuntungan semata, namun mengedepankan sisi memberi manfaat bagi sesama maka akan menuai barakah dan ridha dari Allah SWT. Dengan berpegang teguh pada prinsip ini, Nabi telah memberi contoh yang terbaik untuk menjadi pedagang yang berhasil. Rasulullah memiliki sifat jujur, integritas, sikap baik dan kemampuan berdagang yang luar biasa.
Bisnis bagi Rasulullah SAW tidak hanya sebatas perputaran uang dan barang, tapi ada yang lebih tinggi dari semua itu, yaitu menjaga kehormatan diri. Dengan kata lain, modal terbesar dari seorang yang menjadi pengusaha sukses, pemimpin sukses, atau ilmuwan sukses dalam disiplin ilmu apapun adalah mengembangkan jiwa entrepreneur sejak awal.
Rasulullah SAW mengadakan transaksi bisnis sama sekali tidak untuk memupuk kekayaan pribadi, tetapi justru untuk membangun kehormatan dan kemuliaan bisnisnya dengan etika yang tinggi dan hasil yang didapat justru untuk didistribusikan ke sebanyak umat. Dan inilah yang menyebabkan kepribadian junjungan kita, Rasullah SAW begitu fenomenal, baik dalam mencari nafkah maupun dalam menafkahkan karunia rizki yang diperolehnya.
Allah dalam Al Quran juga memberikan motivasi untuk berdagang pada ayat berikut:
”Tidak ada dosa atas kamu mendapatkan harta kekayaan dari Tuhanmu” …”Bertebaranlah kamu dimuka bumi dan carilah rahmat Allah.” (Qs. Al Jumu’ah: 60).
Semoga kita semua mampu merenungi kejujuran diri, amanah, dan kegigihan dalam menjaga kehormatan harga diri kita selaku umat Islam.
Sebagai penutup, semoga kita umat islam mampu mengaplikasikan nilai-nilai luhur yang di contohkan Rasulullah SAW dan para sahabat ke dalam kejujuran berwirausaha dan menjadi entrepreneur sejati. Wallahua’lam
SUMBER :
1. Sirah Nabawiyah – Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri – penerbit alkautsar -1414H
2. Beginilah Rasulullah Berbisnis- Hepi Andi Bastoni
3. Muhammad as a Trader – Prof. Aflazul Rahman
4. ETIKA Berbisnis – Badrudin (2001: 167-172)
5. http://thetruthislamicreligion.wordpress.com
6. http://www.republika.co.id

 
1 Komentar

Ditulis oleh pada 15 April 2013 inci Seputar diri

 

Tag: , , ,

Ketika Cinta Itu Hadir


Kebanyakan pribadi selalu fokus pada apa yang dirasa, apa yang diinginkan dan apa yang diharapkan.”

Seringkali kita lupa bahwa ada pribadi-pribadi lain yang memiliki harapan yang keinginan yang sama.

Benturan akan terjadi ketika muncul adanya ketidaksesuaian, karakter, latarbelakang,pendidikan dll.  Maka bisa jadi bermunculan penyakit-penyakit hati spt prasangka, benci, cemburu , iri hati ….maunya sihh tumbuh cinta 🙂

Sejak kecil orangtuaku sering mengajarkan berbagai karakter manusia yang baik dan tidak dengan melihat bentuk fisik seseorang. Hal itu melekat diingatanku sampai sekarang, dan sering jadi pedomanku ketika pertamakali bertemu dengan seseorang. Tidak selalu benar sih! tapi terkadang bisa jadi rujukan untukku agar berhati hati dengan orang baru.

Efek negatif untukku adalah kecenderungan memproteksi diriku ketika bertemu dengan ciri ciri yang digambarkan orangtua sebagai karakter yang negatif

Yang ini pasti gak cocok ni sama aku…

Keknya orangnya nyebelin deh…,

Gak asik banget gayanya….. begitu  deh jika aku bertemu pertama kali dengan mereka.

alhasil temanku tidak banyak… cenderung pilih pilih…kadang kepilih…hehe

Bisa jadi ini ada hubungannya dengan kucing, mengapa aku sangat tidak suka. Dan lebih suka dengan anak ayam…kok bisa..? soalnya  dulu di rumah pelihara ayam sampai ratusan ekor…haha

Dan tak ada yang tak mungkin ketika kita mau belajar .

Belajar menerima kelemahan yang lain merupakan salah satu kunci untuk bisa dengan mudah menumbuhkan rasa suka akan sesuatu.

resepnya?

1. Menyingkirkan EGO

2.Menerima kelemahan dan kekurangan (gak gampang banget duehh)

3.berpikir positif (standard tips,,,tapi  manjur…dan susahh..hehe)

4.Menahan diri (jangan mudah terpancing…mentok2 sering2 istigfar dehh))

5. Instrospeksi ( ya iyalah..eitss tunggu…  ini kuncinya lohh)

Orang sering banyak menuntut segala sesuatu, berharap orang suka dengan kita… tapi sering kali lupa… apakah sudah berkaca ….

“Sudahhkah diriku pantas untuk dicintai??”

Coba bandingkan dengan pertanyaan ini :” Mengapa orang tidak suka sama aku ya”

Kira-kira mana yang berefek lebih positif?

Aku tidak rekomen ke anak-anakku untuk kalimat kedua.

Karena  pertanyaan kedua cenderung nyalahin orang.

Dan Susah ya kalo sudah bicara mindset.

Melanjutkan cerita tentang kucingku saja ahhh…

Dari pengalaman dengan kucing…aku bisa menambahkan  point 6 tipsnya yaitu : membiasakan!!…

Setiap hari  mau tidak mau ketika  anak-anak lalai merawat mereka… aku yang turun tangan… awalnya menggerutu ada… kadang teriak2 panik karena dilendotin…

disadari atau tidak, disengaja atau tidak.. rasa suka itu akan tumbuh,,,selama empati dalam diri kita masih tersedia untuk sesama makhluknya…. SETUJUU kan??

Dan hari itu aku merasa kehilangan  ketika salah satu kucing kecil ku tertidur diantara tumpukan baju baju kotor dan dia tidak bisa keluar dari sana… hiks…SEDIHLOHH.

setidaknya .. aku mulai tahu ada benih benih cinta dan empati yang mulai tumbuh…

Dan tidak ada yang tidak mungkin…. 🙂

Dan untuk kesekian kalinya suami dan anak2ku mengadakan prosesi penguburan untuk kucing di kebun sebelah rumah.

 
4 Komentar

Ditulis oleh pada 5 Juni 2012 inci Cahaya Hati, Seputar diri

 

Tag: , ,

Teknologi mengerti Anda… atau Anda mengerti teknologi?

“Mbakyu-ku yang satu ini memang aneh deh?!”

“Di mana-mana orang lebih bisa mengoperasikan ponsel dibanding komputer..!!!”

“Masak sih ?!”, jawab saya menanggapi komentar adik bungsu.

Memang, sejak sedikit bisa nge-blog dan internet-an.. saya lebih merasa asyik berkomunikasi dan mencari informasi melalui media satu itu. Apalagi sejak jejaring sosial mewabah, saya sempat terbawa arus… siapa sih yang tidak kegirangan bertemu teman-teman lama yang sudah puluhan tahun putus komunikasi ?! 🙂

Bukannya tidak pingin up-dated, jujur saya sebelumnya pun sering ngiler juga melihat selular terbaru yang terus menerus bermunculan. Tapi buat apa juga ya, kalau hanya buat gaya-gayaan saja. Sebagai seorang Ibu rumah tangga sepertinya saya tidak terlalu membutuh selular yang canggih. Komunikasi sehari-hari tidaklah terlalu intens. Kalaupun butuh informasi yang up to date, dengan browsing dari PC rasanya sudah cukup.

“Bagi Pin-nya dong Jeng, biar lebih seru kita komunikasinya…”

“Ups, ponselku tidak perlu pakai pin jeng masih setia dengan ponsel merk lama nih”

Kalimatnya tampak berdalih, siapa sih yang tak ingin memiliki gadget yang sangat popular itu ?? Dari anak SD sampai orang tua semua terkena demam menggunakannya. Ehmm…

“Mau ponsel yang model bagaimana Mbak, aku ada rejeki nih ?!”, suara salah satu adik yang tinggal di kota Batam via telepon setahun lalu.

“Subhanallah, apa ya? Terserah deh, yang penting merknya seperti biasa…”

“Tidak ingin selular yang sedang trend itu ??“

“Tidak usah !” sahut saya lagi.

Saat ditawari ponsel jenis itu memang spontan saya menolak. Selain karena alasan takut ketagihan dan dicela anak- anak, ditambah belum lama saya pernah membaca artikel mengenai jenis ponsel yang sangat mewabah itu. Entah mengapa, artikel itu malah mempengaruhi saya untuk tidak ingin memilikinya :p

Dan alhamdulillah, sebuah perangkat mobile berteknologi yang katanya termasuk kategori ponsel internet tablet menjadi milik saya. Duh, perangkat ini terasa asing sekali.. Awalnya bingung memakainya, saya hanya mampu menggunakannya untuk menelepon dan sms-an. Rasanya sayang banget, makanya saya coba bertanya ke teman-teman lain, dan ternyata belum pernah juga ada yang tahu. Saat itu memang terkesan belum pernah melihat orang memakai ponsel type tersebut, bisa jadi karena belum masuk pasar Indonesia waktu itu.

Sebenarnya kalau saja disuruh memilih dengan harga segitu, lebih ingin saya belikan laptop atau netbook.. hiks. Tapi, namanya juga di kasih ya.. 🙂

Saya merasa perangkat ini lebih seperti sebuah komputer genggam. Hal ini membuat saya harus mempelajari fungsi program-program yang ada agar lebih optimal menggunakannya. Awal memakainya sempat panik dan norak. Bahkan pernah sekali coba pakai, dalam sekejab habis deh pulsa perdananya.. entah korban iklan promo “paket internet murah” atau karena memang tidak tahu cara pakai ponselnya  :D.

Namun lama-lama seru juga, karena sudah lebih familiar dan mengerti harus pakai provider apa. Dan benar, akhirnya sempat juga dikomplain anak-anak karena kalau sedang keasyikan on-line katanya susah diajak bicara…hehehe.. .(maaf ya, anak-anakku tersayang…)

Walaupun masih banyak program yang belum bisa saya pahami untuk dioperasikan, namun hal ini justru memicu saya semakin ingin tahu dan mempelajari kelebihan program yang terdapat di perangkat ini.

Bukankah jenis perangkat seperti ini sesuai dengan harapan? Akan lebih seru jika slogan iklan salah satu ponsel yaitu “Teknologi yang mengerti anda!” berubah menjadi : “ Anda lebih mengerti teknologi !!” hehehe…

Masak sih harus gagap teknologi terus- terusan, setidaknya bisa mengimbangi kemampuan anak- anak yang semakin besar dan mengerti dunia luas melalui internet.

Beberapa kali bertandang di rumah salah seorang sahabat yang memiliki usaha online shop, saya jadi berpikir bagaimana agar kemudahan teknologi yang saya miliki menjadi lebih mendatangkan manfaat. Selain berbagi ilmu dan pengalaman dengan bersilaturahmi, mengapa tidak menjadikannya sebagai media berbisnis? Terlintas kembali pengalaman bisnis rumahan saya 3 tahun lalu. “Mengapa tidak saya rintis lagi ya?” .

Semangat ini makin berkobar setelah banyak melakukan survei di sana-sini. Tekad sudah dibulatkan: “Bisnis online menjadi pilihan saya !!!” meneruskan mengejar cita-cita yang tertunda. Jadi, mengapa harus ditunda lagi ya? ACTION !!!

Pada akhirnya, selama semangat belajar dan memperkaya diri dengan ilmu pengetahuan itu masih bersemayam di dada kita, ternyata Teknologi Mobile bukanlah sesuatu hal yang sulit untuk dipahami. Dan akan jauh lebih bernilai jika kita bisa mengaplikasikan dan menggunakannya untuk hal yang bermanfaat .

Dan alhamdulillah, saya telah mulai membuktikan. Berkat kecanggihan perangkat tadi, sekarang berbisnispun tidak harus hanya duduk manis menjaga barang dagangan seharian penuh. la telah membantu kita untuk tetap bisa mobile menerima orderan ataupun sebaliknya berbelanja produk yang kita pasarkan. Hemat waktu, hemat energi dan hemat biaya !!!

“Heran deh, ibu ini kok online sampai 24 jam sih?” salah satu komentar via chat yang sering saya terima dengan kalimat senada.

“ Memang tidak pernah tidur ya?!”

“ Hehe, ini online di ponsel kalau tidak dimatikan ya online terus !”

Tentu saja itu hanyalah salah satu alasan, karena di bisnis online kita selalu tidak ingin kehilangan momentum dari calon pelanggan, sekaligus demi Servis dan Kenyamanan mereka. Kapanpun, di manapun bisnis harus tetap berjalan !!!

Dan yang lebih penting bahwa dengan bisnis seperti ini, saya berharap tidak akan meninggalkan kewajiban sebagai seorang Ibu dari 3 permata hati yang merupakan amanah terbesar dari-Nya. Insyaallah, kita tetap akan bisa mengawasi dan memberikan perhatian terbaik bagi mereka.

Menjelma menjadi “Ibu rumahtangga Profesional !!!”, tidak ada yang tidak mungkin bukan ?? Tetap Menjalin silaturahmi yang bermanfaat, Memaksimalkan peranan sebagai seorang Ibu bagi anak-anaknya, serta tetap Menghasilkan Karya ! Dan itu semua ada dalam genggaman 🙂

Dengan kata lain, usaha on-line shop tetap bisa dilakukan: Kapan saja, Di mana saja dan Oleh siapa saja… (pinginnya sih ada yang bilang : “Anda adalah Ibu yang mengerti Teknologi !!!”)

Alhamdulillah… semoga berkah.. .

Amiin.

 
12 Komentar

Ditulis oleh pada 19 Juli 2011 inci Seputar diri

 

Tag: , , ,

Bebenah diri yukk..!

Maksudnya memperbaiki diri kan ? Bukankah itu keharusan? Tidak ada orang yang sempurna, kadang diatas kadang dibawah, terkadang sedang lurus terkadang sedang lalai.

Sering kali keinginan untuk memperbaiki diri timbul ketika baru menyadari bahwa ada yang salah dalam pola hidup, sikap dan tingkah laku sehari hari . Dimana semua itu akan berakibat mengalami sandungan , keterpurukan bahkan dalam bentuk teguran dari Allah SWT 😦

Kendala akan timbul ketika kita bingung harus mulai dari mana ya ??? Atau yang lebih parah apa aja sih yang harus di perbaiki… hehe… tak apalah wajar… banyak temennya kok… :p

Skala prioritas ternyata perlu di perhatikan agar semua berjalan efektif dan efisien…

Kemarin Alhamdulillah dapat rujukan yang menarik, setidaknya membuka pikiran kita untuk bisa memulai dari mana…

Semoga proses muhasabah yang terus menerus dilakukan akan semakin optimal.

Dan bagi yang belum memulai , tidak ada kata terlambat.

Setidaknya kita memiliki target … masalah waktu pelaksanaan dan berapa lamanya…diserahkan ke masing masing individu.

Sebenernya paling asyikk kalo bisa bareng bareng …saling mengingatkan dan koreksi… hmm lebih seru kali … banyak cara , banyak media dan senang nya bisa berbagi ilmu ini untuk semua.

Ayo kita kupas satu satu …

TARGET INDIVIDU DALAM PERBAIKAN DIRI

Badan Sehat : Ini sangat penting! Bagaimana kita ingin meningkatkan kwalitas dan kwantitas ibadah kita jika secara fisik kita lemah dan tidak sehat kan … hmmm dijamin ndak maksimal deh.

Pola makan Rosulullah SAW bisa jadi rujukan.

Ahlak yang kuat : Yang ini bisa dikatakan bagaimana memiliki karakter tak tergoyahkan yang positif tentunya ya … mauu!!

Pikiran yang berwawasan : Cari ilmu terus menerus , baca baca, update dan jangan membatasi hanya pada satu bidang atau persoalan … biar gak kuper juga kali yee …

Mampu bekerja : peran serta dan inisiatif sangat penting. Partisipasi dalam tiap kesempatan di depan mata… yuuukk!!

Aqidah yang lurus : Keyakinan penuh bahwa semua muaranya vertical : hanya pada Allah SWT

Ibadah yang benar : Tentu mengikuti dan membutuhkan semua point2 diatas … tanpa ilmu bagaimana bisa benar, tanpa fisik yang sehat bagaimana bisa benar, dll

Pengendalian diri yang kuat : Sering di rasa sulit terutama berkaitan dengan emosi… tapi harus bisa!!

Pandai memanfaatkan waktu : Banyak yang kesulitan soal ini, terutama bagi yang sudah memiliki habite atau kebiasaan hidup yang kurang menghargai waktu…walau lama berprosesnya yang penting selalu koreksi diri seberapa besar progressnya… yukks semanagat!!!

Mampu mengatur setiap urusan : Ini berhubungan dengan managemen diri …semakin luas cakupannya dan mulai melihat dari sisi kita bersosial…nyambung dengan soal waktu juga nih keknya.

Bermanfaat untuk orang lain : Ekplorasi diri yang positif dan memiliki visi yang jelas untuk menjadi manusia yang mulia disisi Allah SWT, Subhanallah. Ini target yang sering kali, ingin langsung di capai… kalo belum memiliki semua point –point yang di atas… tentu point yang ini bisa sambil lalu dan tidak terarah.

Derajat kemuliaan seseorang dapat dilihat dari sejauhmana diri punya nilai manfaat bagi orang lain.

Rasulullah SAW dalam hal ini bersabda

“Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yg paling banyak manfaat bagi orang lain” {H.R. Bukhari}.

Yuuk kita belajar dan berusaha mencapai semua nya. Semisal belum maksimal, itu kan manusiawi, Allah memberikan apresiasi sejak dari kita memiliki niat.

Kesempurnaan hanya milik Allah SWT.

 
9 Komentar

Ditulis oleh pada 16 Juni 2011 inci Seputar diri

 

Tag: , , ,