“ Boleh gak kak, saya bergabung di rombongan ini ?”, suara lembut itu terdengar dari arah belakangku.
Aku diam saja, karena kurasa dia tidak bertanya padaku.
Secara aku hanya penggembira juga diacara ini. Jadi bukan kapasitasku member i izin .
Kebetulan sie acara ada didekatku , akhirnya dia yang menjawab dan sedikit menginterogasinya.
Situasi itu membuatku tertarik memperhatikan dirinya …
Hmm …Mendengar tutur katanya dan bahasa tubuhnya sungguh cukup membuatku kagum. Barangkali inilah contoh orang yang mempunya inner beauty!
gak tau deh .. spontan aku terpesona loh… seperti melihat sosok yang suka digambarkan di sebuah novel karya Habbiburrahman As-Shirasyi , tokoh utamanya seorang gadis yang sederhana, sopan, cantik, halus tutur katanya, percaya diri, berpendidikan, posturnya juga ideal… satu kata ..Indah !!
Byuh byuh.. kok aku jadi kaya perjaka liat gadis ya… xixi
Tapi subhanallah..biasanya kalo berada ditempat umum aku hanya tertarik memperhatikan wanita pada apa yang mereka pakai, ya belagak kayak pengamat fashion gitu …! Kasih nilai, suka gemes sama yang ndak mecing, terus mengira-ira trend sekarang apa, trus model gini laku ndak ya kalo dijual hehe…
Tetapi kali ini sepertinya mataku diajak melihat keindahan yang lain …. langka sekali makhluk seperti ini euyy … rasanya baru kali ini tertangkap , kesan pertama … subhanallah.
Melihat tekatnya yang sedikit nekat, datang sendiri di lingkungan yang asing buat dia, pasti ni anak percaya dirinya tinggi atau ghirohnya sangat kuat deh, salut!
Gak terjadi apa apa…
Karena setelah itu perhatianku terputus, kembali sibuk dengan urusan pribadi . Menikmati perjalanan dan kebersamaan dengan keluarga , sampai acara selesai.
Ketika perjalanan pulang, posisi duduk di bis rombongan kamu jadi ngacak, karena gak terlalu penuh jadi asal aja ambil posisi.
“ Kak sebelahnya kosong?” kulihat wajah gadis yang tadi seperti kebingungan mencari tempat duduk.
Ya udah salah satu anakku ku minta gabung ke sebelah ayahnya . Dan kupersilahkan dia duduk disebelahku dekat jendela.
Sepanjang jalan kami mengobrol macem – macem. Dia banyak tanya dan bercerita . Sebisa mungkin semua pertanyaannya kujawab.. masalah umum saja sih.
Sempet kaget juga ketika kutahu usianya baru 20 Tahun… gubrakk… dewasa sekali pembawaannya ya.. Apalagi mendengar kesibukannya kuliah di universitas ternama plus sudah mengajar disekolah yang ternama pula… sangat super .. Tiba-tiba ada harapan yang menyeruak, semoga kelak salah satu anakku bisa seperti dia .. Ya Allah…:)
Kesederhanaan tampilan luarnya sungguh menunjukkan bahwa inner beauty seseorang bisa menutup semua itu loh. ( Kesimpulan setelah kembali sebagai pengamat fashion…xixixi..teteppp ).. pokoknya manusia langka deh… hehe
Dan akhirnya kami berpisah , tanpa meninggalkan no tilpun dan nama… gak kepikir sih … :p
Tapi cerita belum berakhir… beberapa hari kemudian…
Dihari yang santai dan tenang, disela sela obrolan ringan kami…
“ Kalo aku sampaikan sesuatu yang beda gak papa bu? “ ,tanya suami
“ Apaan tuh? Bolehlah, dengan senang hati “ , jawabku santai
“ Kemarin yang duduk dideketmu itu siapa? Kok aku belum pernah lihat?”
“ ooo itu, gak tau, orang nyasar aja krn ndak ada rombongan yang diikutin, ada yang menyarankan untuk bergabung dengan kita. Kenapa? “… Naksir?? Sela ku… sambil cengar cengir…
Ternyata suamiku tertawa penuh arti loh… ho ho ho… aku tau tuh artinya…. Byuh byuh ternyata …
“ Gak tahu ya, pas aku lihat kalian berdua asyik ngobrol , kok ada lintasan hati… seandainya….halahh… “
Gak dilanjutkan deh kalimat itu, tapi aku taulah arahnya kemana… usia 39 tahun… ternyata bener juga efeknya dasyat… xixi
Yang menarik buatku bukanlah materi bahasannya yang disampaikan suami… tapi justru keterbukaannya loh.
Sudah ketularan diriku rupanya… It’s nice to me… 🙂
Sedangkan point yang beliau rasakan tidaklah mengganggu pikiranku sama sekali…
Bukankah kejujuran adalah hal yang positif dan lebih pantas untuk dihargai, daripada memberi reaksi yang berlebihan.. fuihh… norak ah !!
Sementara diluar sana, banyak para pria yang gejolak dan hasratnya hanya dipendam atau malahan di explor tanpa sepengetahuan pasangan, pilih mana?
“ Emangnya udah siap? “ tanyaku dengan nada menggoda.
“ Lintasan hati boleh dong, soalnya seneng aja lihat tadi kalian ngobrol berdua… seandainya istriku memilihnya untukku” … hmm ngarep deh…. Gak papa wis .. boleh boleh… asal jangan kebawa mimpi dah… hahaha…
” Jangan-jangan ketularan lagi puber juga nih”, lanjutnya… aha!!
“ Ya nanti kalo orangnya mau , boleh deh dipertimbangkan” kataku… sambil mikir.. toh kita ndak tau siapa dia dan tinggal dimana… hahaha…
Apapun pandangan orang menyimak percakapan ini, bagi kami ini adalah hal yang positif yang selalu kami bangun…
sikap terbuka, jujur dan ngomong apa adanya,tidak perlu ada yang tersimpan di hati …. KOMUNIKASI is penting .
Seburuk apapun yang disampaikan, itu adalah pembelajaran bagi kami untuk bisa menjadi manusia yang bijak . Aamiin.
Satu kalimat yang terakhir kusampaikan ke beliau : “ Kok selera kita sama ya ! ”… Hehehe