RSS

Belajar Arif

25 Mar

“ Bu saya bingung , Kenapa sering kali di ajukan pertanyakan ; apakah siap dipoligami?”

“ Apa itu ada hubungannya dengan Takdir ??”

“ Kalo ibu- ibu di hadapi hal seperti itu . siap gak?? ”

Pertanyaan ini muncul di sela sela obrolan santai kami setelah menyelesaikan kegiatan bersama… Secara si eneng ini memang satu satunya yang masih lajang diantara kami berlima…

Hmmm… ternyata beragam jawaban kami.. 🙂

Dan ketika tiba giliranku?? Hmmm… apa ya??? 😦

Yah ,bisa jadi agak berbeda… atau terkesan teori… tapi it’s oklah… soalnya kan memang belum pernah menjalani sendiri … mau??? Hush…!!!

Setidaknya.. . inginku bisa belajar bersikap arif…. Yaitu mencoba untuk….

• Memahami fitrah alamiah yang berbeda antara laki dan perempuan : Kuceritakan saja .. aku baru baca survey yang di lakukan orang barat kayaknya ya.. bagaimana orientasi pemikiran pria dalam hal yang bersifat sangat pribadi… katanya sih 20 : 5… hmmm sama dengan 4 donk… pas? Halaah…!!!.. keliatannya sih mereka manggut manggut… 😀

• Memahami bahwa ada keterbatasan seorang wanita dalam hal memberikan keturunan, factor U, : gosipnya sih pria ada puber kedua… hehehe…

• Memahami bahwa Ketentuan Allah tentang poligami adalah sebuah solusi , bukan anjuran, bukan kewajiban, hanya solusi….. : Tinggal si pria siap gak bersikap adil… dan yang menilai langsung by Allah… hayooo!! Siapa brani??

• Memahami bahwa, tak ada manusia yang sempurna… sangat jelas!!!

• Memahami bahwa bila Allah berkehendak, sebagai manusia harus bisa mengerti bahwa hati ini milikNYa, Beliau yang Kuasa membolak balikkan, manusia hanya bisa berusaha … Kun Fayakuun

• Memahami bahwa, pada akhirnya… toh kita akan kembali padaNYA.. sendiri-sendiri… : yups hanya 2 meter panjangnya… 😦

• Dan bisa jadi ada pemahaman pemahaman lain yang belum sampai dan belum mampu bisa kita cerna…: semoga terus tergali dengan melihat tanda kuasaNYA…. amiin

Dengan diskusi itu setidaknya , dapat tambahan ilmu dan pemahaman lain masukan dari temen temen yang memiliki pengalaman yang berbeda.

Kembali ke kasus si eneng lagi deh …:-D

Pertama kali kenal dengannya, karakter dia cukup menarik perhatianku… sangat fluktuatif deh,… turun naik… tapi kurasa ini ada hubungannya dengan kesendiriannya di usia yang cukup matang itu.

awalnya aku juga jiper alias minder dengan ilmunya agamanya ( boleh lah.. hehehe :-p )… gimana gak .. Dari penampilan, latar belakang pendidikannya, cara bicara, aktifitas keagamaannya, pemahamannya tentang agama… jempol dua deh…

Sempat kaget juga, dia melontarkan kalimat tadi di depan kita kita…

Yah , jadi semakin mengerti bahwa ketika kita memberi nasehat atau hanya sekedar mempelajari sesuatu, tentunya akan sangat mudah mengalir seakan akan kita bisa melaksanakan, paham mengerti maknanya…

Tapi bisa jadi itu hanya sekedar ilmu , yang bisa dinilai hanya sebuah teori.

Dan ketika kita di beri kesempatan oleh Allah untuk mengalaminya sendiri… gubrakkk!!…:-D

Setidaknya jadi lebih bisa memahami kondisi ini bisa banyak menimpa orang … Seseorang yang dipandang orang lain seperti sudah memiliki pemahaman yang kuat tentang ilmu Allah… tapi belum tentu makrifatullah itu bisa di cerna dengan baik… Astagfirullah…

Dan…..

Karena Kebetulan jemputan belum sampai dan yang lain sudah pulang semua, akhirnya ku melanjutkan obrolan berdua saja dengan si Eneng.

Sebelumnya kami sudah beberapa kali berkomunikasi masalah pribadi dia, ya curhat lah ! 🙂

Maka ketika ada kesempatan ,dia dengan entengnya menceritakan lebih detail tentang mengapa dia mempertanyakan hal itu… dan bagaimana kegalauan hatinya:

“ Kenapa ya bu, kok Allah kasih situasi seperti ini… ?” katanya.

Pertanyaan yang seharusnya tidak terlontar dari mulutnya 😦

Gimana ya? Jawab or gak? Kalo di jawab.. rasanya kok rada minder yaah !!… takut teorinya ndak ada isinya… 😛

Tapi ..ku jawab juga siih.. he3.. 😉

“ Neng, Berarti Allah memberi kesempatan agar dirimu lebih bisa memahami ilmu ilmu yang sudah kamu punya, ndak hanya sekedar tau ilmu, tapi paham hakekatnya…( duh.. datang darimana ya kalimat itu,,,hiks)…

“Ups.. dia memandangku gimana ya.. kok jadi jengah deh… (jangan2 gak nyambung ya jawabanku..hiks masih dengan mindernya..)

“Neng heran deh, kok Ibu bisa memiliki pemahaman itu.. jadi lebih nyaman nih karena ibu bisa mengerti situasi neng…!” walahh.. gubraak deh… ternyata… (dilarang GR!!)

“ ini yang membedakan kita! Allah memberiku kesempatan untuk mengalami banyak situasi, bagaimana lika liku sulitnya hidup, untuk persiapan diriku menghadapi situasi sekarang ketika diriku mencari ilmuNYA… nah kalo neng, Allah memberikan kesempatan dirimu untuk mencari ilmuNYA sepuas puasnya yang neng mau, dengan segala kemudahan mencapainya dari remaja hingga sekarang, itu untuk persiapan hari ini dan esok”

“ Yang pasti, situasi itu kalo ditukar, belum tentu kita bisa melampaunya dengan baik,.. karena Allah lebih Tahu porsi yang sesuai untuk kita… mau hakekat dulu baru ilmu atau sebaliknya.. hanya Allah yang Maha Tahu kesiapan hati kita untuk menerima… kuncinya adalah rasa Syukur kita…”


Terlontar kalimat itu karena ada kekwatiran, ketika dia mulai mempertanyakan KehendakNya… yah semoga itu hanya lintasan hati … amiin

Semakin tinggi ilmu dan keimanan , maka semakin besar dan berat cobaan yang akan menimpa… kegalauan , was was , dan kwatir itu pasti datangnya dari syetan. Semoga si eneng bisa mengatasi problemnya… Walau sempat terlintas rasa kwatir akan kesiapan mental dirinya menghadapi problemnya itu… duuh… bukankah laki laki yang baik untuk wanita yang baik…!! 🙂

Semoga si Eneng mendapatkan apa yang di harapkan dan dambakan… Doa doanya di Ijabah oleh Allah SWT…

Dan Semoga si Eneng bisa lebih arif dalam menyikapi situasi yang cukup mengganggunya itu…

“ jadi di hadapi atau di biarkan saja bu?”

“ Neng, jelas sekali sudah condong hatinya, semisal di abaikan, aku yakin bisa mengganggu pikiran dan takutnya jadi hal yang mudarat dengan segala rupa lintasan hati yang ndak perlu itu “

“ Selesaikan saja, sehingga semua jelas, ya atau tidak… !!”…

“ OK bu, nuhun pisan, nanti kalo dalam keadaan tertentu neng melibatkan ibu boleh ya?”

“ InsyaAllah ya Neng!”

Pembicaraan selesai karena , penjemput setiaku sudah datang…. 🙂

Semoga Hari ini dan esok Indah untuk semuanya… karena semakin banyak orang arif dalam menyikapi kehidupannya…amiin.

 
4 Komentar

Ditulis oleh pada 25 Maret 2010 inci Cahaya Hati

 

4 responses to “Belajar Arif

  1. sedjatee

    30 Maret 2010 at 6:29 AM

    Sahabat Sejati…
    Telah ada 84 komentar pada Kuis Sahabat Sejati, termasuk darimu…
    Terima kasih atas partisipasinya, Sahabat Sejati
    Semata itu semua untuk menjalin persahabatan antara kita
    Semoga berkenan untuk selalu menjadi Sahabat Sejati
    Salam sukses dan terima kasih…

    sedjatee
    http://sedjatee.wordpress.com

     
    • dwiewulan

      30 Maret 2010 at 8:19 AM

      sama sama 🙂

       
  2. sunflo

    4 April 2010 at 6:04 AM

    hehehe… ttg yang atu ini yuaaa… ^^ Oke dah n mantaafff, sunflo sih menerima ketentuanNya bila ini terjadi pada diri, insyaAllah..

     
    • dwiewulan

      5 April 2010 at 8:22 AM

      semoga kita selalu di beri yang terbaik ya jeng… amiin

       

Tinggalkan Balasan ke sunflo Batalkan balasan